STABAT,
BAKSYA.COM - Bulan
Ramadan, merupakan momen paling dinanti-nantikan oleh umat Islam di seluruh
dunia, termasuk di Stabat. Bulan suci ini menandai periode di mana umat Muslim
menjalankan ibadah puasa dari fajar hingga terbenamnya matahari, sebagai salah
satu dari lima rukun Islam yang penting.
Atmosfer
yang tercipta selama bulan Ramadan di Stabat sangatlah khas. Masjid-masjid
menjadi pusat kegiatan, dipenuhi dengan umat yang memperbanyak ibadah, termasuk
shalat tarawih dan kajian agama. Di sekitar masjid, terdapat kesibukan takjil
di sore hari, di mana masyarakat membeli makanan dan minuman untuk berbuka
puasa, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan.
Namun,
tidak hanya di lingkungan masjid, kehidupan sehari-hari di Stabat juga sangat dipengaruhi
oleh bulan Ramadan. Pasar-pasar tradisional menjadi pusat perhatian, ramai dan
sibuk melebihi hari-hari biasa. Pedagang-pedagang bersemangat menawarkan
berbagai jenis makanan dan barang-barang kebutuhan sehari-hari, sementara
pembeli berkeliling mencari yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan keluarga
mereka.
Salah
satu hal yang mencolok selama bulan Ramadan adalah perubahan harga bumbu dapur
yang naik secara signifikan. Fenomena ini, meskipun sudah menjadi hal yang
biasa saat menjelang Hari Raya, tetap mempengaruhi ekonomi rumah tangga
masyarakat. Namun, meskipun mengalami kenaikan harga, tingkat konsumsi
masyarakat tetap tinggi, karena kebutuhan akan bahan makanan tetap harus
dipenuhi untuk menjaga energi selama menjalankan ibadah puasa.
Pedagang
lokal mencatat bahwa buah-buahan, daging, ikan, sayuran, dan pakaian menjadi
produk yang paling diminati selama bulan Ramadan. Banyak pasar memperpanjang
jam operasional mereka, membuka lebih awal untuk memfasilitasi pembelian sahur,
dan menutup lebih malam untuk kebutuhan belanja setelah berbuka puasa, sehingga
memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah dan aktivitas
sehari-hari mereka.
Selain
kebutuhan dapur, masyarakat juga berbondong-bondong mengunjungi pasar untuk
membeli pakaian baru untuk Hari Raya. Antusiasme masyarakat terlihat sejak
siang hingga menjelang magrib, saat mereka mendatangi berbagai stan pakaian dan
pernak-pernik lainnya, menjadikan pasar sebagai pusat kegiatan sosial dan
budaya yang paling diminati oleh masyarakat.
Bulan
Ramadan di Stabat tidak hanya berfokus pada waktu ibadah saja, tetapi juga
momentum untuk meningkatkan solidaritas sosial, kebersamaan, dan semangat
berbagi di antara masyarakat. Dalam suasana yang penuh keberkahan ini, semangat
berbagi dan tolong-menolong menjadi nilai yang sangat dijunjung tinggi oleh
seluruh umat, menciptakan kehangatan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari
mereka.