ACEH, BAKSYA.COM-Pada tanggal 26 Desember 2004, dunia di kagetkan oleh terjadinya bencana yang begitu dahsyat yaitu Tsunami yang bertepatan di Provinsi Aceh, Sebelum naiknya air laut ke daratan tanah kota Banda Aceh terlebih dahulu terjadi gempa yang berkekuatan 9.3 Skala Richter (SR), dengan bencana yang begitu dahsyat mengguncangkan Aceh sehingga memakan sangat banyak korban jiwa yang meninggal dunia dan kehilangan keluarganya. Bencana ini mengundang banyak bantuan dari luar negeri hingga beberapa negara di Eropa.
Mengenang terjadinya bencana ini digelarlah suatu acara yaitu "Memperingati Tsunami Aceh", tidak hanya untuk sekedar mengenang tapi acara ini juga di gelar untuk mengedukasikan generasi bangsa. Acara ini biasanya di selenggarakan pada setiap tanggal 26 Desember setiap tahunnya dikarenakan bencananya terjadi tepat pada tanggal tersebut, acara ini bertepatan di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh yang di sebut sebagai iconic Provinsi Aceh.
Dalam acara "Memperingati Tsunami Aceh" ini berisi doa kepada korban bencana dan zikir bersama yang dipimpin oleh Ustadz dan tokoh-tokoh agama lainnya, acara ini juga di isi dengan tausiah singkat dan salam penutupan oleh ustad kepada para masyarakat atas penceramah yang sudah di tentukan.
Tidak hanya masyarakat saja yang ikut serta dalam acara ini, banyak tokoh-tokoh negara dan orang-orang penting lainnya juga dapat undangan untuk ikut serta. Dengan ini acara doa dapat ditutup dengan pembubaran para masyarakat buat balik kerumah.