Tradisi Menabur Garam Saat Menabrak Kucing: Mitos atau Praktik Budaya?!

Foto: menabur garam ketika menabrak kucing


ACEH, BAKSYA.COM- Ada banyak mitos yang tersebar di masyarakat soal menabrak kucing di jalanan. Meskipun itu dilakukan tanpa sengaja, mitos ini terus berkembang terutama saat mendapat kesialan. Sebuah tradisi yang menarik perhatian masyarakat lokal yang menjadi sorotan, yaitu "menabur garam" setelah menabrak kucing di jalan. Meskipun hal ini cukup kontroversial, praktik ini telah menjadi bagian dari kepercayaan dan budaya di beberapa daerah.

Selain harus bertanggung jawab usai menabrak kucing, ada mitos yang menyelimuti peristiwa itu. Dalam mitos yang berkembang di masyarakat, menabrak kucing akan mendatangkan kesialan meski tak sengaja. Apalagi jika kucing yang tertabrak tidak diurus atau dikubur. Membagikan garam ketika kita menabrak kucing adalah sebuah kebudayaan yang turun temurun dari zaman nenek moyang sampai saat ini, kebudayaan ini biasanya sering kita jumpai dikalangan Masyarakat, terutama Masyarakat Aceh.

Untuk menolak bala pada diri kita, kebudayaan membagi garam ketika menabrak kucing selalu dilakukan oleh masyarakat Aceh mulai dari anak muda sampai orang dewasa, mungkin ini terdengar aneh dikalangan masyarakat luar Aceh. Biasanya pembagian garam ini, masyarakat Aceh memberi garamnya kepada tetangga tetangga terdekat nya saja dan ketika  kita menabrak kucing sampai mati kita harus memberikan garam kepada 7 rumah tetangga kita, jika kita tidak bersedekah garam kepada tetangga tetangga kita maka siapa yang menabrak kucing itu akan kecelakaan atau ada hal-hal apapun yang tidak baik akan menimpanya, jadi masyarakat Aceh memercayai ini agar tidak ada bala yang datang kepada yang menabrak kucing sampai mati.

Namun, ada beberapa masyarakat Aceh juga yang acuh tak acuh dengan kebudayaan ini, banyak juga masyarakat yang beranggapan bahwa jika kita tidak memberikan garam ketika kita menabrak kucing sampai mati itu tidak apa-apa, mungkin yang tidak mempercayai tradisi kebudayaan tersebut itu biasanya dikalangan anak muda karena dikalangan orang tua itu sering mereka lakukan karena mereka memercayai bahwa mitos yang beredar tentang jika kita tidak memberikan garam ke 7 rumah tetangga mungkin kita akan kecelakaan ataupun kena kesialan, oleh karena itu orang orang tua masih memercayai kebudayaan tersebut.

Dengan demikian, kebudayaan tersebut bisa dipercaya dan juga tidak dipercaya, karena sampai sekarang belum ada pembenaran yang benar-benar valid, percaya atau tidaknya itu tergantung bagaimana kita menanggapi hal tersebut,kita boleh percaya tentang kebudayaan tersebut dan juga kita juga boleh tidak percaya dengan kebudayaan itu.

Lebih baru Lebih lama