JAWA, BAKSYA.COM-Cucuk Lampah adalah sebuah
prosesi tradisional dalam pernikahan adat Jawa yang memiliki makna mendalam dan
simbolik. Dalam bahasa Jawa, "cucuk" berarti pemimpin dan
"lampah" berarti berjalan, sehingga secara harfiah cucuk lampah berarti
pemimpin barisan yang berjalan di depan. Prosesi ini dilakukan saat pengantin
beserta keluarganya memasuki area resepsi dan berjalan menuju pelaminan.
Penari cucuk lampah biasanya seorang pria
yang mengenakan busana khas seperti beskap, kain jarik, dan aksesoris seperti
blangkon, stagen cinde, dan keris. Penari ini memimpin rombongan dengan gerakan
halus dan diiringi musik gending Jawa. Di belakang penari cucuk lampah,
biasanya ada dua gadis kecil, pagar ayu dan pagar bagus (para remaja), pasangan
pengantin, orang tua kedua mempelai, dan diikuti oleh sanak saudara
Cucuk lampah bukan hanya sekadar tarian,
tetapi juga dipercaya sebagai simbol penolak bala. Ini bermakna mengusir segala
bentuk energi negatif atau roh jahat yang bisa mengganggu kelancaran acara
pernikahan. Tarian ini juga diiringi doa dan harapan yang disampaikan oleh
pembawa acara dalam bentuk nyondro atau doa dalam bahasa Jawa.
Selain sebagai penolak bala, cucuk lampah
juga berperan sebagai pengantar yang membuka jalan bagi pengantin pria untuk
bertemu dengan pengantin perempuan, simbolis untuk menyingkirkan rintangan
menuju kehidupan rumah tangga yang baru